Kamis, 26 Juni 2014

BIMBINGAN BELAJAR GRATIS SUKSES MASUK PERGURUAN TINGGI NEGERI, DI KOMUNITAS MATA AIR



ANALISIS PENGEMBANGAN MASYARAKAT
BIMBINGAN BELAJAR GRATIS SUKSES MASUK PERGURUAN TINGGI NEGERI, DI KOMUNITAS MATA AIR 
Disusun Oleh:
Mohammad Sahlan
2014

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
            Dalam sepanjang zaman, pendidikan telah menarik perhatian banyak orang karena pendidikan merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia, di mana kita semua percaya bahwa pembangunan yang berkelanjutan (sustainable development) hanya mungkin apabila masyarakat sekitarnya memiliki pendidikan yang memadai, dan yang mampu melestarikan lingkungan di mana mereka berada. Permasalahan pendidikan adalah sangat kompleks. Prof. Tilaar juga mengakui hal ini dengan mengatakan bahwa “pendidikan tidak terlepas dari keseluruhan hidup manusia di dalam segala aspeknya , yaitu politik, ekonomi, hukum, dan kebudayaaan (Malik, 2002: xvii).
            Pendidikan di Indonesia belum senyatanya dinikmati oleh setiap warga negara, terutama pendidikan di tingkat perguruan tinggi. Banyak hal yang mempengaruhi permasalahan yang terjadi. Biaya pendidikan yang masih mahal sehingga menyusahkan masyarakat yang berlatar belakang ekonomi menengah ke bawah untuk menikmati pendidikan di tingkat tinggi adalah salah satu permasalahan pendidikan. Penyediaan perguruan tinggi yang masih belum memadai jika dibandingkan dengan jumlah warga negara Indonesia juga merupakan permasalahan berikutnya bagi pendidikan di Indonesia. Hal demikian harus bisa diatasi dengan baik oleh pemerintah, swasta, dan juga warga masayarakat Indonesia agar pendidikan Indonesia semakin maju dan terasakan oleh semua kalangan masyarakat.
            Komunitas Mata Air adalah kumpulan para pemuda yang peduli pendidikan, melakukan upaya peningkatan masyarakat (utamanya) kalangan ekonomi menengah ke bawah di bidang pendidikan dengan membantu menghantarkan ke perguruan tinggi melalui bantuan materi dan nonmateri. Dari segi materi komunitas ini membantu dengan beasiswa yang diberikan kepada mahasiswa. Segi nonmateri Komunitas Mata Air menfasilitasi pembelajaran untuk mengahadapi seleksi tulis masuk perguruan tinggi negeri. Fasilitas yang diberikan berupa bimbingan belajar, motivasi, peningkatan kapasitas individu, dan pengalaman lainya. Semua usaha tersebut adalah bentuk pengabdian dan perjuangan masyarakat terhadap pendidikan di negara Indonesia ini.
            Jika dilihat dari segi kesejahteraan masyarakat, berdasarkan uraian dan penjelasan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa masyarakat Indonesia yang berekonomi menengah ke bawah belum termasuk masayarakat yang sejahtera. Karena salah satu penentu kesejahteraan bagi suatu masyarakat adalah tercukupinya semua kebutuhan termasuk pendidikan. Program komunitas Mata Air merupakan salah satu bentuk penyikapan dan penyelesaian terhadap permasalahan pendidikan yang terjadi. Namun, program yang dilakukan oleh Komunitas Mata Air apakah termasuk dalam program pengembangan masyarakat?
1.2 Perumusan Masalah
            Dari uraian latar belakang di atas, dapat diambil beberapa rumusan permasalahan sebagai berikut:
a. Bagaimanakah gambaran umum program dari Komunitas Mata Air?
b. Apakah pengertian pengembangan (pemberdayaan) masyarakat itu?
c. Bagaimanakah hubungan pengembangan masyarakat terhadap program Komunitas Mata Air?
1.3 Tujuan
            Dari rumusan masalah di atas, dapat diambil tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Mengetahui program Komunitas Mata Air di bidang pendidikan.
b. Mengetahui teori pengembangan masyarakat.
c. Mengetahui hubungan antara pengembangan masyarakat dengan program Bimbingan Belajar Gratis Sukses Masuk Perguruan Tinggi Negeri oleh Komunitas Mata Air.
1.4 Landasan Teori
            Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengembangan adalah proses, cara, perbuatan mengembangkan: pemerintah selalu berusaha dl ~ pembangunan secara bertahap dan teratur yg menjurus ke sasaran yg dikehendaki; ~ masyarakat proses kegiatan bersama yg dilakukan oleh penghuni suatu daerah untuk memenuhi kebutuhannya. Dan masyarakat adalah sejumlah manusia dalam arti seluas-luasnya dan terikat oleh suatu kebudayaan yg mereka anggap sama. Menurut Soetomo (2011), masyarakat adalah sekumpulan orang yang saling berinteraksi secara kontinyu, sehingga terdapat relasi sosial yang terpola, terorganisasi. Batasan masyarakat yang dimaksud dalam penelitian ini adalah sekumpulan orang yang saling berinteraksi dalam kegiatan  Bimbingan Belajar Gratis Sukses Masuk Perguruan Tinggi di Komunitas Mata Air dalam jangka waktu tertentu yang sebelumnya merupakan bagian dari masyarakat secara umum.
            Pengembangan masyarakat memiliki banyak persamaan dengan beberapa istilah lain, sebagaimana pemberdayaan masayarakat, pembangunan masyarakat, dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Menurut Sudjana dalam Abu Su’ud (2005), pengembangan masyarakat mengandung arti sebagai upaya yang terencana dan sistimatis yang dilakukan oleh, untuk dan dalam masyarakat guna meningkatkan kualitas hidup penduduk dalam semua aspek kehidupannya di dalam suatu kesatuan wilayah. Upaya yang demikian itu, mengandung makna bahwa pengembangan masyarakat dilaksanakan dengan berwawasan lingkungan, baik lingkungan alam, sosial maupun budaya. Pengembangan masyarakat diarahkan untuk meningkatkan harkat dan martabat serta kualitas sumberdaya manusia (masyarakat), yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, memiliki pengetahuan, sikap nilai-nilai dan keterampilan yang diperlukan bagi pengembangan diri dan masyarakatnya.
            Pembangunan pada hakekatnya adalah suatu proses transformasi masyarakat dari suatu keadaan pada keadaan yang lain yang makin mendekati tata masyarakat yang dicita-citakan; dalam proses transformasi itu ada dua hal yang perlu diperhatikan, yaitu keberlanjutan (continuity) dan perubahan (change), tarikan antara keduanya menimbulkan dinamika dalam perkembangan masyarakat (Djojonegoro dalam Moeis, 2009: 3). Pemberdayaan masyarakat merupakan upaya untuk meningkatkan harkat dan martabat lapisan masyarakat yang dalam kondisi sekarang tidak mampu untuk melepaskan diri dari perangkap kemiskinan dan keterbelakangan. Dengan kata lain, pemberdayaan adalah memampukan dan memandirikan masyarakat. Dalam upaya memberdayakan masyarakat dapat dilihat dari tiga sisi, yaitu ; pertama, menciptakan suasana atau iklim yang memungkinkan potensi masyarakat berkembang (enabling). Kedua, memperkuat potensi atau daya yang dimiliki masyarakat (empowering).
           
















BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Hasil Penelitian
2.1.1 Komunitas Mata Air
            Komunitas Mata Air merupakan kumpulan dari anak-anak muda dari berbagai perguruan tinggi dalam satu wilayah yang memiliki kepedulian tinggi terhadap pendidikan yang ada di Indonesia. Komunitas ini berkembang dan bertahan di kota-kota besar yang memiliki kampus negeri. Salah satu contohnya adalah di kota Yogyakarta.
            Yogyakarta merupakan kota yang terkenal sebagai kota budaya dan pendidikan. Di kota inilah mulai berkembang komunitas mata air pertama kali yang anggotanya berasal dari kampus negeri UGM, UNY, dan UIN Suka yang memiliki kepedulian terhadap sosial pendidikan. Kemudian berkembang ke beberapa kota, seperti Semarang dan Jakarta. Berlanjut Surabaya, Bandung, Malang dan semua kota yang memiliki perguruan tinggi negeri di Indonesia.
2.1.2 Program Komunitas Mata Air
            Komunitas Mata Air memiliki program sosial di bidang pendidikan yang sangat membantu pada siswa yang tidak mampu menempuh pendidikan tinggi karena alasan biaya. Program yang telah dilaksanakan adalah Bimbingan Belajar Gratis Sukses Masuk Perguruan Tinggi Negeri. Program ini ditujukan kepada siswa lulusan SLTA sederajat yang memiliki keterbatasan ekonomi dan akademis yang mempunyai semangat tinggi untuk melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi.
            Selain program di atas, Komunitas Mata Air juga membantu pemberian beasiswa studi di perguruan tinggi negeri. Kemudian, Komunitas Mata Air juga membantu mengadvokasikan beasiswa kepada lulusan program Bimbingan Belajar Gratis Sukses Masuk Perguruan Tinggi Negeri yang telah diterima di kampus negeri.
2.1.3 Bimbingan Belajar Gratis Sukses Masuk Perguruan Tinggi Negeri
            Bimbingan Belajar Gratis Sukses Masuk Perguruan Tinggi Negeri adalah suatu prgram kegiatan membimbing siswa lulusan SLTA sederajat berekonomi menengah ke bawah untuk dipersiapkan dalam menghadapi jalur seleksi masuk perguruan tinggi. Peserta diasramakan selama satu bulan penuh untuk dibimbing secara intensif di bidang akademik, pengembangan karakter, dan motivasi untuk kuliah.
            Bentuk kegiatan secara umum adalah, tryout kecil di waktu pagi, evaluasi, kegiatan belajar mengajar dengan tentor pilihan, capacity building, belajar kelompok didampingi panitia, kunjungan ke kampus negeri, tryout besar, outbond, monitoring dan evaluasi akademik peserta, konseling, pengarahan jurusan yang sesuai, pendaftaran beberapa jalur masuk perguruan tinggi negeri, dan lain sebagainya. Kegiatan yang dilaksanakan bersifat harian, dua hari sekali, satu minggu sekali, dan satu bulan sekali.
            Perekrutan peserta dilakukan dengan sosialisasi kegiatan ini di beberapa sekolah, utamanya sekolah yang masih berstandart di bawah rata-rata sekolah negeri. Kemudian dilaksanakan seleksi melalui tryout yang dihadiri oleh ratusan siswa dari beberapa sekolah. Kriteria penilaian seleksi ini adalah melalui beberapa tahap, akademis, latar belakang keluarga, dan latar belakang siswa. Dan selanjutnya, peserta yang telah lolos seleksi ini akan dibimbing selama satu bulan di program Bimbingan Belajar Gratis Sukses Masuk Perguruan Tinggi Negeri.
            Kegiatan BPUN ini memerlukan banyak biaya untuk operasional dari awal hingga akhir. Yayasan Mata Air Jakarta memberikan dukungan dana hingga 50% sesuai dengan kebutuhan. Dana dari sponsor dari beberapa pihak juga ikut membantu kegiatan ini. Selain itu, kegiatan BPUN ini juga dibantu dana dari alumni dan para peserta sesuai dengan kondisi ekonomi keluarga. Semua dana itulah yang membantu kegiatan BPUN ini terlaksana.
            Tujuan umum dari program komunitas mata air adalah membantu mencerdaskan kehidupan bangsa dengan membantu para pemuda/i Indonesia (yang memiliki banyak keterbatasan) untuk melanjutkan studi di kampus-kampus negeri yang nantinya menjadi pemimpin masa depan bangsa. Sehingga mencerdaskan kehidupan bangsa adalah salah satu kewajiban bagi setiap warga negara Indonesia.

2.2 Analisis Hasil Penelitian
            Penelitian yang telah dilakukan adalah jenis penelitian deskriptif yang isinya adalah penggambaran secara umum objek penelitian. Di atas telah banyak dijelaskan bagaimana program yang dilakukan oleh Komunitas Mata Air di bidang pendidikan. Selain itu juga dijelaskan beberapa data dan bukti dari penelitian ini yang dilampirkan pada bab selanjutnya. Beberapa teori tentang topik penelitian ini disampaikan pada bab sebelumnya. Di sini dipakai beberapa teori dari beberapa sumber pengurus dan pelaksana kegiatan yang diperoleh dan dipakai untuk menganalisis hasil penelitian ini.
            Secara umum, dalam teori pengembangan masyarakat yang banyak dijelaskan lebih mengarah pada program pemerintah (kebijakan) untuk meningkatkan (secara cepat) kesejahteraan masyarakat di bidang ekonomi. Hal ini juga dapat dilihat dari beberapa hal. Di bidang pengembangan pariwisata, pemerintah memberikan dana bantuan untuk desa yang memiliki potensi sumber daya alam dan budaya untuk dikembangkan menjadi desa wisata. Di bidang perbaikan sarana prasarana, pemerintah memberi dana bantuan untuk menambah fasilitas di pedesaan melalui program PNPM Mandiri Pedesaan. Dan masih banyak lagi contoh yang semisal dengan hal demikian.
            Semua program yang dicontohkan di atas adalah program yang berkaitan dengan lembaga pemerintahan. Berbeda dengan bahan analisis penelitian yang dibahas pada makalah ini. Program yang dilakukan oleh Komunitas Mata Air (sebagaimana dijelaskan) memberikan bantuan dan motivasi kepada para siswa lulusan SMA/sederajat untuk bisa melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Berbeda dengan yang dilakukan oleh pemerintah, di Komunitas Mata Air memberikan rangsangan kepada masayarakat (berupa lulusan SLTA) untuk mengembangkan dirinya di segi apapun melalui jenjang pendidikan. Dan target dari program ini adalah masyarakat yang mengalami kendala di bidang pendidikan.
            Secara produk ataupun hasil yang dikeluarkan secara nyata, program bimbingan belajar gratis Komunitas Mata Air belum bisa dikatakan sebagai proses pengembangan masyarakat (definisi umum). Sebagaimana program yang dilaksanakan pemerintah, seperti PNPM-Mandiri Pariwisata mampu menghasilkan output yang nyata yaitu penambahan jumlah lapangan kerja, tempat wisata, desa wisata, peningkatan pendapatan masyarakat, dan penambahan devisa daerah dan negara. Jika hasil secara nyata dari program Komunitas Mata Air dibandingkan dengan Program PNPM Mandiri Pariwisata, maka akan terdapat banyak perbedaan. Program bimbingan belajar gratis ini menghasilkan keluaran masyarakat (peserta) bisa menempuh pendidikan di perguruan tinggi (utamanya negeri). Peserta di sini juga tidak kesemuanya dapat diterima di perguruan tinggi negeri, namun tetap diusahakan untuk bisa kuliah. Disini hasilnya masih dalam kategori nonmateriil.
            Dari segi pengembangan masyarakat, terdapat dua pelaku yang melaksanakan kegiatan ini. Yang pertama adalah panitia pelaksana. Di program bimbingan belajar gratis Komunitas Mata Air ini dikelola dan dijalankan oleh beberapa panitia. Panitia ini terdiri dari alumni dari kegiatan ini sendiri dan juga pihak luar (bukan alumni) yang tergabung dalam komunitas. Panitia mempersiapkan, mengelola, dan bertanggung jawab program dari awal sampai akhir tanpa adanya imbalan (bayaran). Sehingga kegiatan yang dilakukan adalah murni kegiatan sosial. Panitia dalam program ini berlaku sebagai agen dan juga objek tidak langsung. Sebagai agen, panitia melakukan segala tindakan untuk bisa menyukseskan kegiatan ini sampai selesai. Sebagai objek tidak langsung, panitia ikut dijadikan objek yang nantinya bisa menambah pengalaman dan kepekaan sosial terhadap masyarakat. Yang menjadi objek kedua adalah peserta. Peserta mendapatkan banyak motivasi dan arahan untuk mengembangkan dirinya melalui jalur pendidikan. Manfaat jangka dekatnya adalah peserta dapat kuliah di perguruan tinggi negeri dengan beasiswa yang diperoleh. Manfaat jangka panjang, peserta selama 5-10 tahun ke depan akan menikmati hasil proses pendidikan di perguruan tinggi negeri yang dijalani nantinya.
            Dalam proses pengembangan masyarakat yang diharapkan dan diidealkan adalah masyarakat menjadi agen perubahan. Bukan hanya beberapa orang penginisiator yang bergerak sendiri, namun masyarakatlah yang dijadikan sebagai subjek dalam pengembangan masyarakat. Hal ini sesuai dengan pola Down-Top bukan Top-Down jika dilihat dari beberapa teori. Pola Down-Top yang dimaksud adalah proses pengembangan masyarakat yang dipelopori oleh beberapa orang tertentu kepada suatu masyarakat tertentu dan masyarakat dijadikan sebagai pelaku (agen) dalam proses ini. Maksud dari Down-Top secara bahasa adalah bawah ke atas. Dalam program Bimbingan Belajar Gratis Mata Air, panitia (inisiator, pengelola) memberikan arahan dan masukan pada masyarakat yang nantinya masyarakat (peserta) bisa menjadi subjek dalam program ini. Sebagai contoh panitia memberikan fasilitator untuk memotivasi, konseling, dan bimbingan kepada masyarakat. Kemudian masyarakat melakukan kegiatan ini dengan harapan tujuanya sendiri dapat terealisasikan. Sehingga harapan dari program yang dilakukan Komunitas Mata Air ini bisa menghasilkan bibit-bibit unggul dalam pengembangan negara Indonesia ke depanya.
            Di berbagai negara maju, pengalaman membuktikan bahwa kelompok-kelompok masyarakat telah berhasil mendorong pemerintah untuk melibatkan masyarakat dalam proses pengambilan keputusan, sehingga kebijakan yang diambil dapat mencerminkan aspirasi publik. Dengan demikian, kebijakan pemerintah dapat memperoleh dukungan secara luas, bukan penolakan. Peran kelompok-kelompok masyarakat, termasuk LSM dan Civil Society Organization telah mendorong proses pembangunan, bukan hanya tataran kajian dan pengembangan konsep/teori, peningkatan kesadaran akan pentingnya partisipasi warga dalam pengambilan keputusam, advokasi untuk mereformasi kebijakan agar lebih kondusif terhadap pastisipasi warga, akan tetapi juga dalam mempraktekkan pendekatan pembangunan yang bersifat partisipatorisn (Sumarto dalam Susetyo, Makalah).
BAB III
KESIMPULAN
            Dari pembahasan yang telah disampaikan di atas dapat disimpulkan bahwa pengembangan masyarakat tidak hanya mengarah kepada pengembangan fisik ataupun materi saja, namun juga mengarah kepada pengembangan Sumber Daya Manusia. Produk yang dihasilkan dari proses pengembangan masyarakat tidak hanya berbuah hasil fisik yang secara instan dapat dinikmati segera, namun juga berupa hasil yang masih harus menunggu waktu lama untuk menikmati (seperti contohnya pada pengembangan di Komunitas Mata Air ini). Masyarakat yang menjadi objek dan subjek pengembangan masyarakat berlingkup dari semua masyarakat dalam pengertian umum maupun pengertian khusus.
            Komunitas Mata Air merupakan salah satu contoh bentuk pengembangan masyarakat yang menargetkan masyarakat lulusan SLTA/sederajat untuk bisa mengembangkan kemampuan dan karakter di bidang pendidikan. Di proses ini diolah kemampuan individu, kepekaan sosial, penambahan kapasitas dan lain sebagainya. Instrumen yang terlibat adalah panitia, peserta, pengajar, dan donatur yang siap membantu menyukseskan acara tersebut. Dan tujuan besarnya adalah ikut membantu mencerdaskan kehidupan bangsa.








DAFTAR PUSTAKA

Mata Air. 2014. Sekilas Tentang Mata Air. http://mataair.or.id/blog/sekilas-tentang-mata-air/. Diakses pada 22.52 Wib, 7 Mei 2014
Soetomo. 2006. Pemberdayaan Masyarakat: Mungkinkah Muncul Antitesisnya?. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Suparno, A Suhaenah, dkk. 2006. Pendidikan untuk Masyarakat Indonesia Baru. Jakarta: Gramedia
Suhud, Muh. Abu. 2005. Pendekatan Andragogidalam Pengembangan Masyarakat. Aplikasia, Jurnal Aplikasi llmu-ilmu Agama, Vol. VI, No. 1 Juni 2005:1-13

Moeis, Syarif. 2009. Pembangunan Masyarakat Indonesia Menurut Pendekatan Teori Modernisasi Dan Teori Dependensi. Bandung: Makalah Disajikan dalam diskusi Jurusan Pendidikan Sejarah FPIPS UPI Bandung