ANALISIS PENGEMBANGAN MASYARAKAT
BIMBINGAN
BELAJAR GRATIS SUKSES MASUK PERGURUAN TINGGI NEGERI, DI KOMUNITAS MATA AIR
Disusun Oleh:
Mohammad Sahlan
2014
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam
sepanjang zaman, pendidikan telah menarik perhatian banyak orang karena
pendidikan merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia, di mana kita semua
percaya bahwa pembangunan yang berkelanjutan (sustainable development) hanya mungkin apabila masyarakat
sekitarnya memiliki pendidikan yang memadai, dan yang mampu melestarikan
lingkungan di mana mereka berada. Permasalahan pendidikan adalah sangat
kompleks. Prof. Tilaar juga mengakui hal ini dengan mengatakan bahwa
“pendidikan tidak terlepas dari keseluruhan hidup manusia di dalam segala
aspeknya , yaitu politik, ekonomi, hukum, dan kebudayaaan (Malik, 2002: xvii).
Pendidikan di Indonesia belum
senyatanya dinikmati oleh setiap warga negara, terutama pendidikan di tingkat
perguruan tinggi. Banyak hal yang mempengaruhi permasalahan yang terjadi. Biaya
pendidikan yang masih mahal sehingga menyusahkan masyarakat yang berlatar
belakang ekonomi menengah ke bawah untuk menikmati pendidikan di tingkat tinggi
adalah salah satu permasalahan pendidikan. Penyediaan perguruan tinggi yang
masih belum memadai jika dibandingkan dengan jumlah warga negara Indonesia juga
merupakan permasalahan berikutnya bagi pendidikan di Indonesia. Hal demikian
harus bisa diatasi dengan baik oleh pemerintah, swasta, dan juga warga
masayarakat Indonesia agar pendidikan Indonesia semakin maju dan terasakan oleh
semua kalangan masyarakat.
Komunitas Mata Air adalah kumpulan
para pemuda yang peduli pendidikan, melakukan upaya peningkatan masyarakat
(utamanya) kalangan ekonomi menengah ke bawah di bidang pendidikan dengan
membantu menghantarkan ke perguruan tinggi melalui bantuan materi dan nonmateri.
Dari segi materi komunitas ini membantu dengan beasiswa yang diberikan kepada
mahasiswa. Segi nonmateri Komunitas Mata Air menfasilitasi pembelajaran untuk
mengahadapi seleksi tulis masuk perguruan tinggi negeri. Fasilitas yang
diberikan berupa bimbingan belajar, motivasi, peningkatan kapasitas individu,
dan pengalaman lainya. Semua usaha tersebut adalah bentuk pengabdian dan
perjuangan masyarakat terhadap pendidikan di negara Indonesia ini.
Jika dilihat dari segi kesejahteraan
masyarakat, berdasarkan uraian dan penjelasan di atas dapat diambil kesimpulan
bahwa masyarakat Indonesia yang berekonomi menengah ke bawah belum termasuk
masayarakat yang sejahtera. Karena salah satu penentu kesejahteraan bagi suatu
masyarakat adalah tercukupinya semua kebutuhan termasuk pendidikan. Program
komunitas Mata Air merupakan salah satu bentuk penyikapan dan penyelesaian
terhadap permasalahan pendidikan yang terjadi. Namun, program yang dilakukan
oleh Komunitas Mata Air apakah termasuk dalam program pengembangan masyarakat?
1.2 Perumusan Masalah
Dari
uraian latar belakang di atas, dapat diambil beberapa rumusan permasalahan
sebagai berikut:
a.
Bagaimanakah gambaran umum program dari Komunitas Mata Air?
b.
Apakah pengertian pengembangan (pemberdayaan) masyarakat itu?
c.
Bagaimanakah hubungan pengembangan masyarakat terhadap program Komunitas Mata
Air?
1.3 Tujuan
Dari rumusan masalah di atas, dapat
diambil tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
a.
Mengetahui program Komunitas Mata Air di bidang pendidikan.
b.
Mengetahui teori pengembangan masyarakat.
c.
Mengetahui hubungan antara pengembangan masyarakat dengan program Bimbingan Belajar Gratis Sukses Masuk Perguruan
Tinggi Negeri oleh Komunitas Mata Air.
1.4 Landasan Teori
Berdasarkan
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengembangan adalah proses, cara,
perbuatan mengembangkan: pemerintah selalu berusaha dl ~ pembangunan secara
bertahap dan teratur yg menjurus ke sasaran yg dikehendaki; ~
masyarakat proses kegiatan bersama yg dilakukan oleh penghuni suatu daerah
untuk memenuhi kebutuhannya. Dan masyarakat adalah sejumlah manusia dalam arti
seluas-luasnya dan terikat oleh suatu kebudayaan yg mereka anggap sama. Menurut
Soetomo (2011), masyarakat adalah sekumpulan orang yang saling berinteraksi
secara kontinyu, sehingga terdapat relasi sosial yang terpola, terorganisasi. Batasan
masyarakat yang dimaksud dalam penelitian ini adalah sekumpulan orang yang saling
berinteraksi dalam kegiatan Bimbingan
Belajar Gratis Sukses Masuk Perguruan Tinggi di Komunitas Mata Air dalam jangka
waktu tertentu yang sebelumnya merupakan bagian dari masyarakat secara umum.
Pengembangan masyarakat memiliki
banyak persamaan dengan beberapa istilah lain, sebagaimana pemberdayaan
masayarakat, pembangunan masyarakat, dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Menurut
Sudjana dalam Abu Su’ud (2005), pengembangan masyarakat mengandung arti sebagai
upaya yang terencana dan sistimatis yang dilakukan oleh, untuk dan dalam
masyarakat guna meningkatkan kualitas hidup penduduk dalam semua aspek
kehidupannya di dalam suatu kesatuan wilayah. Upaya yang demikian itu,
mengandung makna bahwa pengembangan masyarakat dilaksanakan dengan berwawasan lingkungan,
baik lingkungan alam, sosial maupun budaya. Pengembangan masyarakat diarahkan
untuk meningkatkan harkat dan martabat serta kualitas sumberdaya manusia
(masyarakat), yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia, memiliki pengetahuan, sikap nilai-nilai dan keterampilan
yang diperlukan bagi pengembangan diri dan masyarakatnya.
Pembangunan pada hakekatnya adalah
suatu proses transformasi masyarakat dari suatu keadaan pada keadaan yang lain
yang makin mendekati tata masyarakat yang dicita-citakan; dalam proses
transformasi itu ada dua hal yang perlu diperhatikan, yaitu keberlanjutan (continuity) dan perubahan (change), tarikan antara keduanya
menimbulkan dinamika dalam perkembangan masyarakat (Djojonegoro dalam Moeis,
2009: 3). Pemberdayaan masyarakat merupakan upaya untuk meningkatkan harkat dan
martabat lapisan masyarakat yang dalam kondisi sekarang tidak mampu untuk
melepaskan diri dari perangkap kemiskinan dan keterbelakangan. Dengan kata
lain, pemberdayaan adalah memampukan dan memandirikan masyarakat. Dalam upaya
memberdayakan masyarakat dapat dilihat dari tiga sisi, yaitu ; pertama,
menciptakan suasana atau iklim yang memungkinkan potensi masyarakat berkembang
(enabling). Kedua, memperkuat potensi atau daya yang dimiliki
masyarakat (empowering).
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Hasil Penelitian
2.1.1
Komunitas Mata Air
Komunitas Mata Air merupakan
kumpulan dari anak-anak muda dari berbagai perguruan tinggi dalam satu wilayah yang
memiliki kepedulian tinggi terhadap pendidikan yang ada di Indonesia. Komunitas
ini berkembang dan bertahan di kota-kota besar yang memiliki kampus negeri.
Salah satu contohnya adalah di kota Yogyakarta.
Yogyakarta merupakan kota yang
terkenal sebagai kota budaya dan pendidikan. Di kota inilah mulai berkembang
komunitas mata air pertama kali yang anggotanya berasal dari kampus negeri UGM,
UNY, dan UIN Suka yang memiliki kepedulian terhadap sosial pendidikan. Kemudian
berkembang ke beberapa kota, seperti Semarang dan Jakarta. Berlanjut Surabaya,
Bandung, Malang dan semua kota yang memiliki perguruan tinggi negeri di
Indonesia.
2.1.2
Program Komunitas Mata Air
Komunitas Mata Air memiliki program
sosial di bidang pendidikan yang sangat membantu pada siswa yang tidak mampu
menempuh pendidikan tinggi karena alasan biaya. Program yang telah dilaksanakan
adalah Bimbingan Belajar Gratis Sukses Masuk Perguruan Tinggi Negeri. Program
ini ditujukan kepada siswa lulusan SLTA sederajat yang memiliki keterbatasan
ekonomi dan akademis yang mempunyai semangat tinggi untuk melanjutkan studi ke
jenjang yang lebih tinggi.
Selain program di atas, Komunitas
Mata Air juga membantu pemberian beasiswa studi di perguruan tinggi negeri.
Kemudian, Komunitas Mata Air juga membantu mengadvokasikan beasiswa kepada
lulusan program Bimbingan Belajar Gratis Sukses Masuk Perguruan Tinggi Negeri
yang telah diterima di kampus negeri.
2.1.3
Bimbingan Belajar Gratis Sukses Masuk Perguruan Tinggi Negeri
Bimbingan Belajar Gratis Sukses
Masuk Perguruan Tinggi Negeri adalah suatu prgram kegiatan membimbing siswa
lulusan SLTA sederajat berekonomi menengah ke bawah untuk dipersiapkan dalam
menghadapi jalur seleksi masuk perguruan tinggi. Peserta diasramakan selama
satu bulan penuh untuk dibimbing secara intensif di bidang akademik, pengembangan
karakter, dan motivasi untuk kuliah.
Bentuk kegiatan secara umum adalah,
tryout kecil di waktu pagi, evaluasi,
kegiatan belajar mengajar dengan tentor pilihan, capacity building, belajar kelompok didampingi panitia, kunjungan
ke kampus negeri, tryout besar, outbond, monitoring
dan evaluasi akademik peserta, konseling, pengarahan jurusan yang sesuai,
pendaftaran beberapa jalur masuk perguruan tinggi negeri, dan lain sebagainya.
Kegiatan yang dilaksanakan bersifat harian, dua hari sekali, satu minggu
sekali, dan satu bulan sekali.
Perekrutan peserta dilakukan dengan
sosialisasi kegiatan ini di beberapa sekolah, utamanya sekolah yang masih
berstandart di bawah rata-rata sekolah negeri. Kemudian dilaksanakan seleksi
melalui tryout yang dihadiri oleh ratusan siswa dari beberapa sekolah. Kriteria
penilaian seleksi ini adalah melalui beberapa tahap, akademis, latar belakang
keluarga, dan latar belakang siswa. Dan selanjutnya, peserta yang telah lolos
seleksi ini akan dibimbing selama satu bulan di program Bimbingan Belajar
Gratis Sukses Masuk Perguruan Tinggi Negeri.
Kegiatan BPUN ini memerlukan banyak
biaya untuk operasional dari awal hingga akhir. Yayasan Mata Air Jakarta
memberikan dukungan dana hingga 50% sesuai dengan kebutuhan. Dana dari sponsor
dari beberapa pihak juga ikut membantu kegiatan ini. Selain itu, kegiatan BPUN
ini juga dibantu dana dari alumni dan para peserta sesuai dengan kondisi
ekonomi keluarga. Semua dana itulah yang membantu kegiatan BPUN ini terlaksana.
Tujuan umum dari program komunitas
mata air adalah membantu mencerdaskan kehidupan bangsa dengan membantu para
pemuda/i Indonesia (yang memiliki banyak keterbatasan) untuk melanjutkan studi
di kampus-kampus negeri yang nantinya menjadi pemimpin masa depan bangsa. Sehingga
mencerdaskan kehidupan bangsa adalah salah satu kewajiban bagi setiap warga
negara Indonesia.
2.2 Analisis Hasil Penelitian
Penelitian
yang telah dilakukan adalah jenis penelitian deskriptif yang isinya adalah
penggambaran secara umum objek penelitian. Di atas telah banyak dijelaskan
bagaimana program yang dilakukan oleh Komunitas Mata Air di bidang pendidikan.
Selain itu juga dijelaskan beberapa data dan bukti dari penelitian ini yang
dilampirkan pada bab selanjutnya. Beberapa teori tentang topik penelitian ini
disampaikan pada bab sebelumnya. Di sini dipakai beberapa teori dari beberapa
sumber pengurus dan pelaksana kegiatan yang diperoleh dan dipakai untuk menganalisis
hasil penelitian ini.
Secara umum, dalam teori
pengembangan masyarakat yang banyak dijelaskan lebih mengarah pada program
pemerintah (kebijakan) untuk meningkatkan (secara cepat) kesejahteraan
masyarakat di bidang ekonomi. Hal ini juga dapat dilihat dari beberapa hal. Di bidang
pengembangan pariwisata, pemerintah memberikan dana bantuan untuk desa yang
memiliki potensi sumber daya alam dan budaya untuk dikembangkan menjadi desa
wisata. Di bidang perbaikan sarana prasarana, pemerintah memberi dana bantuan
untuk menambah fasilitas di pedesaan melalui program PNPM Mandiri Pedesaan. Dan
masih banyak lagi contoh yang semisal dengan hal demikian.
Semua program yang dicontohkan di
atas adalah program yang berkaitan dengan lembaga pemerintahan. Berbeda dengan
bahan analisis penelitian yang dibahas pada makalah ini. Program yang dilakukan
oleh Komunitas Mata Air (sebagaimana dijelaskan) memberikan bantuan dan
motivasi kepada para siswa lulusan SMA/sederajat untuk bisa melanjutkan studi
ke perguruan tinggi. Berbeda dengan yang dilakukan oleh pemerintah, di
Komunitas Mata Air memberikan rangsangan kepada masayarakat (berupa lulusan
SLTA) untuk mengembangkan dirinya di segi apapun melalui jenjang pendidikan. Dan
target dari program ini adalah masyarakat yang mengalami kendala di bidang
pendidikan.
Secara produk ataupun hasil yang
dikeluarkan secara nyata, program bimbingan belajar gratis Komunitas Mata Air
belum bisa dikatakan sebagai proses pengembangan masyarakat (definisi umum). Sebagaimana
program yang dilaksanakan pemerintah, seperti PNPM-Mandiri Pariwisata mampu
menghasilkan output yang nyata yaitu penambahan jumlah lapangan kerja, tempat
wisata, desa wisata, peningkatan pendapatan masyarakat, dan penambahan devisa
daerah dan negara. Jika hasil secara nyata dari program Komunitas Mata Air
dibandingkan dengan Program PNPM Mandiri Pariwisata, maka akan terdapat banyak
perbedaan. Program bimbingan belajar gratis ini menghasilkan keluaran
masyarakat (peserta) bisa menempuh pendidikan di perguruan tinggi (utamanya
negeri). Peserta di sini juga tidak kesemuanya dapat diterima di perguruan
tinggi negeri, namun tetap diusahakan untuk bisa kuliah. Disini hasilnya masih
dalam kategori nonmateriil.
Dari segi pengembangan masyarakat,
terdapat dua pelaku yang melaksanakan kegiatan ini. Yang pertama adalah panitia
pelaksana. Di program bimbingan belajar gratis Komunitas Mata Air ini dikelola
dan dijalankan oleh beberapa panitia. Panitia ini terdiri dari alumni dari
kegiatan ini sendiri dan juga pihak luar (bukan alumni) yang tergabung dalam
komunitas. Panitia mempersiapkan, mengelola, dan bertanggung jawab program dari
awal sampai akhir tanpa adanya imbalan (bayaran). Sehingga kegiatan yang
dilakukan adalah murni kegiatan sosial. Panitia dalam program ini berlaku
sebagai agen dan juga objek tidak langsung. Sebagai agen, panitia melakukan
segala tindakan untuk bisa menyukseskan kegiatan ini sampai selesai. Sebagai
objek tidak langsung, panitia ikut dijadikan objek yang nantinya bisa menambah
pengalaman dan kepekaan sosial terhadap masyarakat. Yang menjadi objek kedua
adalah peserta. Peserta mendapatkan banyak motivasi dan arahan untuk
mengembangkan dirinya melalui jalur pendidikan. Manfaat jangka dekatnya adalah
peserta dapat kuliah di perguruan tinggi negeri dengan beasiswa yang diperoleh.
Manfaat jangka panjang, peserta selama 5-10 tahun ke depan akan menikmati hasil
proses pendidikan di perguruan tinggi negeri yang dijalani nantinya.
Dalam proses pengembangan masyarakat
yang diharapkan dan diidealkan adalah masyarakat menjadi agen perubahan. Bukan
hanya beberapa orang penginisiator yang bergerak sendiri, namun masyarakatlah
yang dijadikan sebagai subjek dalam pengembangan masyarakat. Hal ini sesuai
dengan pola Down-Top bukan Top-Down jika dilihat dari beberapa teori. Pola Down-Top
yang dimaksud adalah proses pengembangan masyarakat yang dipelopori oleh
beberapa orang tertentu kepada suatu masyarakat tertentu dan masyarakat
dijadikan sebagai pelaku (agen) dalam proses ini. Maksud dari Down-Top secara
bahasa adalah bawah ke atas. Dalam program Bimbingan Belajar Gratis Mata Air,
panitia (inisiator, pengelola) memberikan arahan dan masukan pada masyarakat
yang nantinya masyarakat (peserta) bisa menjadi subjek dalam program ini.
Sebagai contoh panitia memberikan fasilitator untuk memotivasi, konseling, dan
bimbingan kepada masyarakat. Kemudian masyarakat melakukan kegiatan ini dengan
harapan tujuanya sendiri dapat terealisasikan. Sehingga harapan dari program
yang dilakukan Komunitas Mata Air ini bisa menghasilkan bibit-bibit unggul
dalam pengembangan negara Indonesia ke depanya.
Di berbagai negara maju, pengalaman
membuktikan bahwa kelompok-kelompok masyarakat telah berhasil mendorong
pemerintah untuk melibatkan masyarakat dalam proses pengambilan keputusan,
sehingga kebijakan yang diambil dapat mencerminkan aspirasi publik. Dengan
demikian, kebijakan pemerintah dapat memperoleh dukungan secara luas, bukan
penolakan. Peran kelompok-kelompok masyarakat, termasuk LSM dan Civil Society
Organization telah mendorong proses pembangunan, bukan hanya tataran kajian dan
pengembangan konsep/teori, peningkatan kesadaran akan pentingnya partisipasi
warga dalam pengambilan keputusam, advokasi untuk mereformasi kebijakan agar
lebih kondusif terhadap pastisipasi warga, akan tetapi juga dalam mempraktekkan
pendekatan pembangunan yang bersifat partisipatorisn (Sumarto dalam Susetyo,
Makalah).
BAB III
KESIMPULAN
Dari pembahasan yang telah
disampaikan di atas dapat disimpulkan bahwa pengembangan masyarakat tidak hanya
mengarah kepada pengembangan fisik ataupun materi saja, namun juga mengarah
kepada pengembangan Sumber Daya Manusia. Produk yang dihasilkan dari proses
pengembangan masyarakat tidak hanya berbuah hasil fisik yang secara instan
dapat dinikmati segera, namun juga berupa hasil yang masih harus menunggu waktu
lama untuk menikmati (seperti contohnya pada pengembangan di Komunitas Mata Air
ini). Masyarakat yang menjadi objek dan subjek pengembangan masyarakat
berlingkup dari semua masyarakat dalam pengertian umum maupun pengertian
khusus.
Komunitas Mata Air merupakan salah
satu contoh bentuk pengembangan masyarakat yang menargetkan masyarakat lulusan
SLTA/sederajat untuk bisa mengembangkan kemampuan dan karakter di bidang
pendidikan. Di proses ini diolah kemampuan individu, kepekaan sosial, penambahan
kapasitas dan lain sebagainya. Instrumen yang terlibat adalah panitia, peserta,
pengajar, dan donatur yang siap membantu menyukseskan acara tersebut. Dan
tujuan besarnya adalah ikut membantu mencerdaskan kehidupan bangsa.
DAFTAR PUSTAKA
Mata Air. 2014. Sekilas Tentang Mata Air. http://mataair.or.id/blog/sekilas-tentang-mata-air/. Diakses pada 22.52 Wib, 7 Mei 2014
Soetomo.
2006. Pemberdayaan Masyarakat: Mungkinkah
Muncul Antitesisnya?. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Suparno,
A Suhaenah, dkk. 2006. Pendidikan untuk
Masyarakat Indonesia Baru. Jakarta: Gramedia
Suhud,
Muh. Abu. 2005. Pendekatan Andragogidalam Pengembangan Masyarakat. Aplikasia, Jurnal Aplikasi llmu-ilmu
Agama, Vol. VI, No. 1 Juni 2005:1-13
Moeis, Syarif. 2009. Pembangunan Masyarakat
Indonesia Menurut Pendekatan Teori Modernisasi Dan Teori Dependensi.
Bandung: Makalah
Disajikan dalam diskusi Jurusan Pendidikan Sejarah FPIPS UPI Bandung